MADANI MADINAH & MADANI INDONESIA
Salah satu wilayah yang penduduknya
berhasil menjadi bentuk masyarakat madani adalah masyarakat di Kota Madinah
yang saat itu dipimpin oleh Rasulullah SAW.Madinah berhasil menjadi kota yang
dapat menggabungkan seluruh etnis/suku/agama dalam satu tempat tanpa adanya
konflik yang dapat memecah.Bahkan di saat itu semua agama dan latar belakang
apapun sangat dihormati dan saling menghargai satu sama lain.Sesama warga
saling bahu-membahu membantu sehingga timbullah harmonisasi dalam kehidupan
bermasyarakat.
Kota Madinah yang sebelumnya bernama
Yastrib merupakan kota perdagangan yang sangat ramai dikunjungi oleh pedagang
dari daerah manapun.Baik pedagang itu menetap atau pun pedagang itu berpindah –
pindah tempat pastinya akan selalu membwa hal – hal baru bila kembali ke
Madinah,belum lagi kehidupan yang saat itu sudah plural sehingga kehidupanpun
tidak hanya satu agama namun ada agama lainnya.Namun saat Rasulullah memimpin
kota itu tidak ada konflik yang meretakkan kehidupan bermasyarakat.
Di bawah kepemimpinan Rasulullah
SAW, masyarakat Madinah menjadi suatu komunitas politik dan sosial yang solid,
sehingga konflik antar suku (seperti suku Aus dan
suku Khazraj) dan etnis yang sebelumnya sering terjadi berubah menjadi
suatu masyarakat yang damai, kompak dan saling menolong satu sama lain dalam
hal kebajikan.
Masyarakat madani yang didambakan manusia modern adalah masyarakat yang pluralistik,
memiliki sikap toleran terhadap perbedaan yang ada, serta dapat memberikan
iklim kebebasan yang kondusif, untuk mengemukakan pendapat dan mengekspresikan
sikap dan pemikirannya serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Menurut Ryaas Rasyid masyarakat
madani di Indonesia baru berada dalam proses pertumbuhan, bahkan masih berupa
embrio. "Still in the making," katanya. Dikatakan sedang tumbuh,
menurut Ryaas, karena masyarakat madani bangkit berdasarkan banyak faktor
pendukung. Faktor pertama adalah adanya perbaikan di sektor ekonomi, yakni
semakin tinggi pendapatan masyarakat yang menyebabkan mereka tidak tergantung
kepada pemerintah, bahkan secara logika justru pemerintah yang tergantung
kepada masyarakat karena harus membayar pajak untuk mendukung kegiatan
pemerintahan. Faktor kedua, tumbuhnya intelektualitas. Semakin intelek suatu
masyarakat, maka secara umum semakin memiliki komitmen untuk independen.
Sedangkan faktor ketiga, terjadinya pergeseran budaya dari masyarakat yang
berbudaya paternalistik menjadi budaya yang lebih modern dan lebih independen.
KESIMPULAN
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan
agar terciptanya kesejahteraan umat maka kita sebagai generasi penerus supaya
dapat membuat suatu perubahan yang signifikan. Selain itu, kita juga harus
dapat menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang
ini. Agar di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun
beberapa kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan materi yang ada di
bab II ialah bahwa di dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat
haruslah berpacu pada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang diamanatkan oleh Rasullullah
kepada kita sebagai umat akhir zaman. Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa
yang dimaksud dengan masyarakat madani itu dan bagaimana cara menciptakan
suasana pada masyarakat madani tersebut, serta ciri-ciri apa saja yang terdapat
pada masyarakat madani sebelum kita yakni pada zaman Rasullullah.
Selain memahami apa itu masyarakat
madani kita juga harus melihat pada potensi manusia yang ada di masyarakat,
khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri manusia sangat mendukung
kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena semakin besar potensi yang
dimiliki oleh seseorang dalam membangun agama Islam maka akan semakin baik pula
hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki potensi yang
kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh
karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam meningkatkan potensi diri melalui
latihan-latihan spiritual dan praktek-praktek di masyarakat.
Adapun di dalam Islam mengenal yang
namanya zakat, zakat memiliki dua fungsi baik untuk yang menunaikan zakat
maupun yang menerimanya. Dengan zakat ini kita dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat higga mencapai derajat yang disebut masyarakat madani. Selain zakat,
ada pula yang namanya wakaf. Wakaf selain untuk beribadah kepada Allah juga
dapat berfungsi sebagai pengikat jalinan antara seorang muslim dengan muslim
lainnya. Jadi wakaf mempunyai dua fungsi yakni fungsi ibadah dan fungsi sosial.
Maka diharapkan kepada kita semua baik
yang tua maupun yang muda agar dapat mewujudkan masyarakat madani di negeri
kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui peningkatan kualiatas
sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta menerapkan budaya
zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam dengan
baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan bangsa ini secara perlahan.
Demikianlah makalah rangkuman materi yang dapat kami sampaikan pada kesempatan
kali ini semoga di dalam penulisan ini dapat dimengerti kata-katanya sehingga
tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar